Bisnis adalah semua kegiatan atau aktivitas yang dilaksanakan oleh perseorangan dan atau perusahaan, baik dalam rangka berproduksi, menjual, membeli, maupun pertukaran barang & jasa dengan tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan (earnings).
Business Cycle atau siklus bisnis adalah jargon untuk menjelaskan pasang surut kegiatan bisnis dalam suatu perekonomian. Ketika suatu bisnis sedang booming atau masa ekspansi, berlomba pelaku bisnis perseorangan dan perusahaan masuk ambil bagian. Ambil contoh misalnya bisnis di sektor atau bidang usaha Kelapa Sawit dan Batubara.
Lembaga pembiayaan dan investor memfasilitasi kegiatan bisnis melalui penyediaan pembiayaan atau kredit dan penyertaan modal. Ujungnya, konsentrasi pembiayaan ke bidang usaha itu tinggi.
Adverse movement atau kondisi berlawanan bisa terjadi pada kegiatan bisnis, di mana suatu bisnis diharapan terus bertumbuh namun yang terjadi justru sebaliknya. Apa yang terjadi bila yang datang adverse movement? Satu persatu kegiatan bisnis itu rontok, ambruk, alias bangkrut.
Pelajaran apa yang bisa diambil? 1) harus ada batas atau limit, berapa besar porsi pembiayaan atau kredit yang akan disalurkan ke masing-masing sektor; 2) harus bisa membuat kajian ilmiah berupa outlook dalam jangka waktu satu atau beberapa tahun ke depan pada masing-masing sektor yang mencakup outlook di pasar domestik dan di pasar internasional.
Analisa SWOT yang terdiri kelemahan, kekurangan, ancaman dan peluang harus tersedia dan dipahami oleh pelaku bisnis dan lembaga keuangan. Latah masuk suatu sektor yang minim pemahaman hanya akan mendatangkan masalah.
Business Cycle atau siklus bisnis adalah jargon untuk menjelaskan pasang surut kegiatan bisnis dalam suatu perekonomian. Ketika suatu bisnis sedang booming atau masa ekspansi, berlomba pelaku bisnis perseorangan dan perusahaan masuk ambil bagian. Ambil contoh misalnya bisnis di sektor atau bidang usaha Kelapa Sawit dan Batubara.
Lembaga pembiayaan dan investor memfasilitasi kegiatan bisnis melalui penyediaan pembiayaan atau kredit dan penyertaan modal. Ujungnya, konsentrasi pembiayaan ke bidang usaha itu tinggi.
Adverse movement atau kondisi berlawanan bisa terjadi pada kegiatan bisnis, di mana suatu bisnis diharapan terus bertumbuh namun yang terjadi justru sebaliknya. Apa yang terjadi bila yang datang adverse movement? Satu persatu kegiatan bisnis itu rontok, ambruk, alias bangkrut.
Pelajaran apa yang bisa diambil? 1) harus ada batas atau limit, berapa besar porsi pembiayaan atau kredit yang akan disalurkan ke masing-masing sektor; 2) harus bisa membuat kajian ilmiah berupa outlook dalam jangka waktu satu atau beberapa tahun ke depan pada masing-masing sektor yang mencakup outlook di pasar domestik dan di pasar internasional.
Analisa SWOT yang terdiri kelemahan, kekurangan, ancaman dan peluang harus tersedia dan dipahami oleh pelaku bisnis dan lembaga keuangan. Latah masuk suatu sektor yang minim pemahaman hanya akan mendatangkan masalah.
terimakasih informasinya ya
ReplyDelete